Sunday, October 11, 2009

Mengenalkan Bahaya Narkoba Sejak Dini




Akbar Ridho Filal (11 tahun) tiba-tiba gabung dalam kelompok wartawan. Siswa kelas VI SD As-Salam ini ikut mewawancarai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Ilham Djaya di aula LP Banceuy, Jalan Soekarno Hatta Bandung. Di sela-sela pertanyaan wartawan, anak berkaca mata ini dengan lantang menyampaikan beberapa pertanyaan.

Pertama, jika ada orang yang terkena narkoba, apa langkah pertama yang dilakukan LP Banceuy. Kedua, berapa jumlah napi di LP Banceuy. Ketiga, apa saja kegiatan napi di Banceuy dan pertanyaan lainnya.

Pertanyaan tersebut dijawab satu per satu oleh Ilham. Bagi orang dewasa, pertanyaan tersebut sangat biasa. Namun bagi anak seusia Akbar, hal itu jarang terjadi. Keingintahuan anak bertubuh kurus ini tentang pengguna narkoba sangat besar. Apalagi selama ini ia lebih banyak menerima informasi sepihak tentang narkoba dari televisi. Pertanyaan yang muncul dalam kepalanya belum terjawab.

Akbar merupakan salah satu siswa rombongan SD As-Salam Bandung. Untuk pertama kalinya di Kota Bandung, anak SD melakukan study tour ke LP. Ide ini memang cukup gila. Biasanya study tour dilakukan ke tempat wisata atau museum namun sejumlah guru mengusulkan LP Banceuy. Meski terkesan aneh, rencana itupun tetap dijalankan. Rabu (29/7), sebanyak 159 siswa kelas VI SD As-Salam ditemani 15 guru berkunjung ke LP Banceuy.

Alhasil, pemandangan LP Banceuy Rabu itu berubah. Ratusan anak berseragam putih merah tiba di LP pukul 09.15 WIB dan memasuki aula LP. Wajah ratusan anak tersebut memperlihatkan kesan yang berbeda terhadap penjara. Ada anak yang selalu sumringah, celingak-celinguk, cemas, ada juga yang sibuk mengobrol dengan teman-temannya.

‘’Saya senang bisa berkunjung ke LP, jadi bisa tahu apa isinya,’’ ungkap Akbar. Perkiraannya selama ini tentang penjara tidak jauh beda. Di dalam penjara, banyak orang bertato dengan tubuh yang besar. Namun bedanya, mereka ternyata baik. Walaupun ia mengaku takut jika hanya berduaan dengan napi tersebut.

Tak hanya berkunjung. Ratusan anak mendengarkan cerita Kepala LP Banceuy dan volunteer tentang bahaya narkoba. Anak-anak inipun bisa langsung mengobrol dengan perwakilan napi baru dan lama.

Salah satu guru SD As-Salam, Eti Nurmayati mengatakan salah satu tujuan outing class adalah untuk mencegah anak-anak menggunakan narkoba sejak dini. Selama ini, iklan narkoba sangat marak di televisi. Rupanya, hal tersebut malah berpotensi meningkatkan keingintahuan anak pada narkoba.

Selain itu, kegiatan outing ini bagus untuk mendidik disiplin dan pengenalan lingkungan terhadap siswa. Disiplin, sambung Eti, tidak hanya didapat atau diaplikasikan di sekolah dan rumah saja. anak-anak harus bisa mengaplikasikannya di lingkungan sekitar termasuk LP.

Kepala LP Banceuy, Ilham Djaya menyambut positif kegiatan tersebut. Pihaknya terbuka kepada siapapun yang ingin berbagi tentang bahayanya narkoba. Dengan demikian, ia berharap jumlah napi bisa berkurang.

Saat ini, jumlah napi di Banceuy mencapai 1.060 orang, sedangkan kapasitas gedung hanya untuk 450 orang. ‘’Memerangi narkoba ini tanggung jawab kita semua,’’ cetus dia. ren/eye

By Republika Newsroom
Rabu, 29 Juli 2009 pukul 19:53:00

No comments:

Post a Comment